Jumat, November 25

-mbak menik-

Untuk anak muda yang belum
beristeri hal ini mungkin tidak
akan pernah tau bagaimana
nikmatnya bersenggama
dengan wanita yang sedang
hamil......
bagi yang telah beristeri tapi
isterinya mandul atau
bapaknya yang
mandulpun....tidak akan
mungkin merasakan memek
panas dan hangat punya
wanita yang sedang hamil.....
mencari ditempat hiburan
malam atau ditempat
prostitusipun tidak akan
mungkin menemukan wanita
yang sedang hamil
menawarkan dirinya....atau
menjajakan dirinya....
aku.....pernah
merasakannya......dan bukan
dengan isteriku............begini
kisahnya:...........
aku menyusuri Jalan di
kawasan perumahan elit
yang mulai sepi karena
kebetulan hujan gerimis.
Ditengah perjalanan aku
melihat perempuan setengah
baya berdiri di bawah pohon
di pinggir jalan. Aku merasa
kasihan lalu aku
menghentikan mobil dan
menghampirinya.
Aku bertanya, "Ibu sedang
menunggu apa?"
Dia memandangku agak
curiga tapi kemudian
tersenyum. Dalam hati aku
memuji, Manis juga ibu ini
walaupun umurnya
kelihatannya di atasku
sekitar 34 -36 tahun kalau
digambarkan seperti artis
Misye Arsita dan saat itu
perutnya agak membuncit
kecil kelihatan sedang hamil
muda.
"Kalau ke manukan naik
angkot apa ya Dik?"
"Wah jam segini sudah habis
Bu angkotnya, Gimana kalo
saya antar?"
Dia kelihatan gembira. "Apa
tidak merepotkan?"
"Kebetulan rumah saya juga
satu arah dari sini, mari
naik!"
Setelah dia ikut mobilku, Ibu
itu bercerita bahwa dia
berasal dari Jawa Tengah,
dia sedang mencari suaminya
yang kebetulan baru 2
minggu kerja sebagai sopir
bis jurusan Semarang-
Surabaya, keperluannya ke
sini hendak mengabarkan
kalau anaknya yang pertama
yang berumur 15 tahun
kecelakaan dan dirawat di
rumah sakit sehingga butuh
uang untuk perawatan
anaknya. Kebetulan alamat
yang di tulis oleh suaminya
tidak ada nomer teleponnya.
Sesampainya di alamat yang
dituju kami berhenti. Setelah
di depan rumah ketika akan
mengetuk pintu ternyata
pintunya masih digembok,
lalu kami bertanya pada
tetangga sebelah yang
kebetulan satu profesi.
"Suami Ibu paling cepat 2 hari
lagi pulangnya. Baru saja
sore tadi bisnya berangkat
ke Semarang. Kebetulan kami
satu PO."
Kemudian kami permisi pergi.
Kelihatan di dalam mobil dia
sedih sekali.
"Terus sekarang Ibu mau ke
mana?" tanyaku.
"Sebenarnya saya pengin
pulang tapi.. pasti saya nanti
di marahi mertua saya kalau
pulang dengan tangan
kosong, lagian uang saya
juga sudah nggak cukup
untuk pulang."
"Begini saja, Ibu kan
rumahnya jauh, capek kan
baru nyampek trus pulang
lagi.. apalagi kelihatanya ibu
sedang hamil, berapa
bulan?"
"Empat bulan ini Dik, trus
saya harus gimana?"
"Dalam dua hari ini Ibu tinggal
saja di rumah saya, kan
nggak jauh dari manukan
nanti setelah dua hari ibu
saya antar ke sini lagi,
gimana?"
"Yah terserah adik saja
yang penting saya bisa
istirahat malam ini."
"Oh ya, boleh kenalan.. nama
Ibu siapa dan usianya
sekarang berapa?"
"Panggil saja aku Mbak
Menik, dan sekarang aku 35
tahun."
Malam itu, dia kusuruh tidur
di kamar samping yang
biasanya dipakai untuk
kamar tamu yang mau
menginap. Rumahku terdiri
dari 3 kamar, kamar depan
kupakai sendiri dan isteriku,
sedang yang belakang untuk
anakku yang pertama. Malam
itu aku tidur nyenyak sekali,
kebetulan malam sabtu dan di
kantorku hanya berlaku 5
hari kerja jadi sabtu dan
minggu aku libur. Sebenarnya
aku ingin pergi ke Malang
tapi karena ada tamu,
kutangguhkan kepergianku
minggu depan.
Sekitar jam 8 pagi aku
bangun, kulihat sudah ada
kopi yang sudah agak dingin
di meja makan serta
beberapa kue di piring.
Mungkinkah ibu itu yang
menyajikan semua ini. Lalu
setelah kuteguk kopi itu aku
bergegas ke kamar mandi
untuk cuci muka dan kencing.
Karena agak ngantuk aku
kurang mengawasi apa yang
terjadi, saat aku selesai
kencing aku tidak sadar
kalau di bathup Mbak Menik
sedang telanjang dan
berendam di dalamnya.
Matanya melotot melihat
kemaluanku yang menjulur
bebas, ketika aku membalik
ke samping aku kaget dan
sempat tertegun melihat
tubuh telanjang Mbak Menik,
tubuh yang kuning langsat
dan mulus itu terlihat
mengkilat karena basah oleh
air dan buah dadanya.. wow
besar juga ternyata, 36B.
Pasti empunya gila seks. Lalu
mataku berpindah ke sekitar
pusarnya, di atas liang
senggamanya tumbuh bulu
kemaluannya yang lebat. Tak
sadar kemaluanku tegak
berdiri dan aku lupa kalau
belum mengancingkan celana,
Dan Mbak Menik sempat
tertegun melihat
kejantananku yang lumayan
besar, panjangnya 17 cm
tapi kemudian.. "Aouuww, Dik
itunyaa!" kata Mbak Menik
sambil menutup buah
dadanya dengan tangan
serta mengapitkan kakinya.
Aku baru sadar lalu buru-
buru keluar.
Di kamar aku masih
membayangkan keindahan
tubuh Mbak Menik. Andai saja
aku bisa menikmati tubuh itu..
aku malah berpikiran ngeres
karena memang sudah lama
aku tidak mendapat jatah
dari isteriku, ditambah lagi
situasi di rumah itu hanya
kami berdua. Lalu timbul niat
isengku untuk mengintip lagi
ke kamar mandi, ternyata dia
sudah keluar lalu kucari ke
kamarnya. Saat di depan
pintu samar-samar aku
mendengar ada suara
rintihan dari dalam kamar
samping, kebetulan nako
jendela kamar itu terbuka
lalu kusibakkan tirainya
perlahan-lahan. Sungguh
pemandangan yang amat
syur. Kulihat Mbak Menik
sedang masturbasi, kelihatan
sambil berbaring di ranjang
dia masih telanjang bulat,
kakinya dikangkangkan
lebar, tangan kirinya
meremas liang
kewanitaannya sambil jarinya
dimasukkan ke dalam lubang
senggamanya, sedang
tangan kanannya meremas
buah dadanya bergantian.
Sesekali pantatnya diangkat
tinggi sambil mulutnya
mendesis seperti orang
kepedasan, wajahnya
kelihatan memerah dengan
mata terpejam.
"Ouuhh.. Hhhmm.. Ssstt.." Aku
semakin penasaran ingin
melihat dari dekat, lalu
kubuka pintu kamarnya
pelan- pelan tanpa suara
aku berjingkat masuk. Aku
semakin tertegun melihat
pemandangan yang
merangsang birahi itu.
Samar-samar kudengar dia
mendesis...desis...i.. Sss
Ahh.." Ternyata dia sedang
membayangkan sedang
bersetubuh , dia sedang
bermasturbasi....................

Tidak ada komentar: