Rabu, November 23

-bispak-

Malam Minggu
tanggal 21 Agustus 2005
kemarin ibuku pergi
kerumah temannya yang
ada diyogyakarta tapi aku
nggak mengerti apa
urusan mereka. Yang
penting aku ditinggalin
duit dan terutama bisa
berduaan dengan pacarku
yang bernama Ayu. Saat
itulah kejadian yang benar
benar nggak akan aku
lupakan ini terjadi.
Saat ibuku berangkat ke
yogya sekitar jam 16.30
aku segera mengambil
sepeda federalku dan
pergi kerumah Fitri
sahabat pacarku yang
jarak rumahnya sekitar
satu kiloan. Saat sampai
dirumah Fitri aku langsung
menyuruh Fitri menjemput
Ayu sementara aku
menunggu dirumahnya Fitri.
Saat menunggu aku
bermain dengan adik Fitri
yang masih kelas 5 SD.
Adik Fitri bernama Mala. Dia
kelas 5 SD tapi sudah
seperti anak kelas 3 SMP,
bongsor dan sexy.
Susunyapun sudah seperti
anak remaja, ukurannya
32 A tapi fikiranya masih
anak kecil. Tingginyapun
sama hampir sama seperti
kakaknya malahan tinggi
Mala. Saat itu orang tua
Fitri pergi keMatahari
Klaten dan mereka berdua
ditinggal pergi. Aku dan
Mala bermain diruang tamu
yang agak tertutup dari
luar sambil nonton tv. Aku
duduk disebelah Mala yang
juga duduk disebelahku.
Saat itu Mala memakai
daster longgar dengan rok
mini sepaha sehingga saat
dia duduk seperti saat ini
akan tersingkap. Paha
mulusnya kelihatan hingga
celana dalamnya yang
berwarna putih kelihatan.
Karena pemandangan itu
kontolku langsung tegang
mendesak celana jinsku.
“Mala main pengantinan
yuk” ajakku berusaha
untuk mencari cara agar
dapat meraba tempik Mala
atau susunya.
“Mas In main apa sih?”
kata Mala nggak mengerti.
“Sini, saat ini pengantin
cowoknya sedang main
sayang sayangan dengan
pengantin ceweknya”
kataku sambil berusaha
menariknya kepangkuanku
menghadapku, diapun diam
menurut. Saat sudah
dipangkuanku rok mininya
aku singkapkan agar
kontolku pas ditempik Mala.
“Lalu cowoknya mencium
susu ceweknya seperti ini”
kataku sambil menurunkan
tali dasternya yang
longgar, mala diam saja.
Aku melorotkanya sampai
melewati tangannya lalu
melepaskan daster
atasnya. Ternyata Mala
tidak memakai kaos dalam
sehingga langsung
telajang dada ketika
dasternya aku pelorotkan.
Bentuk susu kecil Mala
sungguh luar biasa
indahnya. Kecil mungil
masih sebesar jambu biji
dengan puting coklat
mudanya mencuat sebesar
biji kacang tanah.
Sekitarnya coklat muda
melingkar mengelilingi
putting yang mencuat. Aku
sungguh terpesona
Aku lalu menunduk dan
menjilat puting imut Mala
dan kemudian mulai
melumat lumatnya gemas.
“Mhh mas In geli, susu
Mala kok diisep sih”
katanya polos banget.
“Kan yang cowoknya
sayang sama ceweknya”
kataku lalu melanjutkan
melumati susu Mala kanan
kiri bergantian. Lama
kelamaan Mala mulai
menyukainya karena
kepalaku dipeluknya erat
erat.
Tanpa dia sadari tanganku
mulai meraba tempiknya
yang masih terlapis celana
dalam putih. Aku mulai
meraba dari atas lalu mulai
kebawah. Disaat sampai di
depan lubangnya yang
kecil dan juga pas didepan
kontolku, aku membuka
celanaku dan menarik
keluar kontolku dari celana
dalamku dan
membiarkannya mengenai
tempiknya. Aku lalu
menyelipkan kontolku
kedalam celana dalam Mala
lalu menggesek
gesekkannya pelan pelan.
Mala nggak sadar karena
keenakan susunya aku
lumat lumat.
“Mhhh mas In apa nih yang
ngganjel” katanya lalu
tangannya memegang
kontolku yang masuk
kedalam celana dalamnya
menggesekkan dengan
tempik Mala.
“Nggak apa apa Mala, saat
ini cowoknya mau buat adik
sama ceweknya” kataku
sambil terus menggesek
gesekkan kontolku
ditempik Mala. Tangan Mala
aku naikkan lagi dan aku
kembali melumat susu Mala
dan juga mempetting Mala
hingga kurasakan lama
lama tempik Mala basah
juga. Mungkin karena
keringat atau cairan apa
aku nggak tau.
Kudengar diluar ada becak
yang datang didepan
rumah Fitri. Kudengar juga
suara ibunya Fitri sedang
membayar ongkos becak.
Aku lalu buru buru
menurunkan Mala dan
memasukkan kontolku
kedalam celana dalamku
lalu menutup resletingnya.
“Mala naikkan dastermu
nanti dimarahi mama lho
tuh mama dateng” kataku
lalu menarik tali daster
Mala keatas.
“Iya mas, mama dah
dateng” kata Mala polos
lalu keluar menghampiri
mamanya.
“Ahh syukurnya” kataku
dalam hati karena hampir
saja ketahuan. Tenang
deh ntar kamu juga dapet
bagian juga kata hatiku
sambil membelai kontolku
yang masih ngaceng.
“Eh Indra lagi nunggu Fitri
yah, mana Fitri?” kata
mamanya Fitri ramah
karena aku sudah sering
main kesana
“Lagi jemput Ayu bu lek”
kataku.
“ooh ya sudah” lalu Iapun
masuk kekamarnya.
“Mas lain kali main lagi yah
kayak tadi” kata Mala.
“Iya sayang tapi jangan
bilang siapa siapa yah”
kataku lalu meremas
susunya yang kelihatan
mengintip menggoda.
“Ahhh mas In sakit tau”
kata Mala merengut sambil
menutupi susunya.
“Jangan bilang bilang yah”
kataku lalu Mala
mengangguk dan menyusul
mamanya kekamar. Aku
kembali menunggu Fitri.
Tak lama kemudian Fitri
datang sambil membonceng
Ayuku yang kusayang.
“Eh say kamu sudah izin
kalau mau nginap?”
tanyaku setelah Ayu
datang dan duduk
disampingku.
“Sudah sayang, aku izin
kalau akan nginap dirumah
Fitri” katanya.
“Ya sudah deh beres
kalau gitu” kataku
“Eh sekarang kita
kerumahnya Fandi lalu
keinternet bareng” kataku.
“Ya sudah kalau gitu aku
ambil sepedaku dulu dan
pamit kemama” kata Fitri
masuk kedalam dan tak
lama keluar membawa
sepedanya disusul ibunya.
“Bu lek kami main dulu
yah” kataku berpamitan
kepada mama Fitri lalu kami
bertiga langsung pergi
bareng kerumah Fandi
pacar Fitri.
O iya aku belum
memperkenalkan diriku,
Ayu dan juga teman
temanku. Namaku Krishna.
Aku bersekolah sebuah
madrasah di Klaten kelas
1. Kata teman temanku aku
orangnya mirip bintang film
Bollywood tapi yang mana
aku sendiri nggak merasa
begitu. Tinggiku sekitar
173-175cm. Aku tinggi
karena aku sering latihan
Tae Kwon Do.
Penampilanku juga gaul
dan funky jadi nggak
kampungan.
Ayu siswi kelas tiga di SMP
Negri 4 Klaten. Ayu
orangnya tinggi semampai
(sekitar 160cm), berambut
panjang dan juga berkulit
kuning langsat bodynya
pun sangat sintal jadi
kalau dinilai dia dapat 9,
nggak 10 karena aku
belum pernah bersetubuh
dengannyaJ. Dia kalau
diamati persis sekali
dengan Nilam Koesworo
penyanyi dangdut ibukota,
dandanan Ayu juga gaul
dan sexy menambah nilai
lebih baginya saja. Ayu
juga banyak yang
mengejar terutama teman
sesekolahnya tapi dia lebih
memilihku. Ayu juga
montok, BH nya berukuran
32b dan pantatnya
membulat indah.
Kalau Fitri nggak kalah
cantik dari Ayu tapi Fitri
agak pendek dan juga
hidungnya nggak
semancung Ayu. Dia mirip
Lyra Virna model dan juga
presenter Tv itu. Dia juga
sexy tapi sayang susunya
masih imut maklumlah masih
kelas dua SMP. Sekolahnya
di SMP Negri 3 Klaten jadi
nggak sama dengan Ayu.
Kalau Fandi anak kelas
satu diSMU Negri 3 Klaten
orangnya tampan dan
berkulit putih. Dia mirip
sekali dengan kiannya
Westlife tentu juga banyak
yang menginginkan Fandi
menjadi cowoknya.
Setelah sampai dirumah
Fandi kami langsung pergi
keluar jalan jalan
berempat. Aku membonceng
Ayu dan Fandi membonceng
Fitri dengan sepeda
federal kami masing
masing. Suasana malam itu
benar benar romantis
banget. Kami berempat
langsung menuju warnet
LUV yang dekat dengan
jarak rumah Fandi. Kami
berempat memang memiliki
hobby yang sama yaitu
catting diinternet atau
membuka situs BF. Setelah
puas kami berempat keluar
dari warnet dan menuju
kerumahku.
Kami berempat menuju
kerumahku dengan
sepeda. Setelah sampai
Fandi dan Fitri menuju
kamarku. Aku cuma
tersenyum geli.Pasti deh
mereka mau peting lagi
kataku dalam hati. Aku lalu
menutup pintu rumahku
dan memadamkan lampu
ruang depan agar telihat
seperti kosong.
Aku dan Ayu lalu duduk
dilantai ruang makan
beralaskan tikar sambil
nonton tv. Ayu duduk
didepanku sambil rebahan
didadaku.
Lagi asyiknya memeluk Ayu
aku mendengar teriakan
kecil Fitri. Aku lalu melihat
apa yang terjadi didalam
kamarku.Aku langsung
menyibakkan tirai kamarku
yang menutupi kamar
tidurku. Aku cuman bisa
terdiam saat menyaksikan
Fitri ditindih Fandi dengan
telanjang bulat. Fitri
dibawah seperti
merasakan kesakitan
namun juga kenikmatan.
Ternyata tadi Fandi
menusuk tempik Fitri
dengan kontolnya. Kulihat
cairan putih kental
bercampur merah darah
diselakangan Fitri.
Ternyata Fitri masih
perawan. Aku lalu keluar
kamar nggak mau
mengganggu kenikmatan
mereka. Aku lalu kembali
keruang makan dan
kembali memeluk Ayuku.
“Ada apaan sih mas In?”
tanya Ayu penasaran
“Nggak mereka lagi
kawin”kataku. Saat itu
terdengar rintihan rintihan
antara kesakitan dan
kenikmatan lirih.
“Sshhh.. aahkkhh..
aahkkh.. uuhh” desahan
itu terdengar
menggairahkan.
“Dengar nggak kamu
yang?” tanyaku
“Iya mas, asyik yah
kayaknya. Dah kebelet
kali” kata Ayu
“Cobain yuk, kayaknya
enak deh” kataku
“Iya tapi jangan disini.
Dikamar aja yah” kata Ayu
“Iya kita kekamar
sebelah” kataku lalu
bangkit berdiri sambil
menuju kamar sebelah
diikuti Ayu.Sesampai
dikamar aku lalu
menyibakkan rok Ayu lalu
melorotkan celana
panjangku dan celana
dalamku sekalian hingga
lepas. Kontolku tegak
mengacung acung keras
karena tidak ada
penghalang. Saat rok Ayu
tersibak langsung terlihat
tempiknya yang mungil
tetapi rimbun dengan
rambut halus karena tadi
celana dalamnya sudah
aku lepas dan kukantongi.
Aku lalu melepas rok mini
Ayu dengan menarik
resleting belakangnya.
Lepaslah sudah
penghalang kelamin kami
tinggal atasan kami. Kami
lalu saling melumat dan
memainkan lidah kami
seperti kesetanan karena
kami sudah terangsang.
Kontolku aku gesek
gesekkan diperut Ayu
yang mulus. Ahhh
nikmatnya helemku
tergesek kulit mulus.
Tanganku lalu melepas
kaos singlet Ayu dengan
mengangkatnya keatas
melewati kepala kami.
Sekarang Ayu tinggal
memakai BH birunya. Aku
lalu melepaskan baju
atasanku sampai aku bugil.
Tanganku meraih
kepunggung Ayu dan
meraih kaitan BH Ayu lalu
melepasnya dan membuang
BH Ayu kelantai kamar.
Kami lalu naik keranjang
berdua. Aku langsung
menindih Ayu dan melumat
puting kanan Ayu.
“Ugh.. masshh” rintihan
Ayu sangat indah didengar.
Kulumat puting Ayu kanan
kiri bergantian sementara
kontolku aku gesekkan
nail turun diselakangan
dan tempik Ayu lalu aku
menurunkan ciumanku
keleher putihnya Ayu
kemudian membuat cipokan
yang memerahkan leher itu
dibeberapa tempat. Setelah
puas membuat kenangan
untuk Ayu dilehernya
sebagai tanda bahwa
malam ini kami lagi gituan
lalu aku menjilat dada atas
Ayu hingga jilatanku
sampai pada putingnya
yang merah kecoklatan.
Aku menjilatinya sebentar
lalu aku melumatinya
bergantian kanan kiri
kanan kiri sambil aku
remas remasnya. Bila aku
melumat yang kiri tanganku
meremas yang kanan tapi
bila aku melumat yang
kanan maka aku meremas
yang kiri sehingga susu
Ayu semakin keras dan
mumbul.
Setelah puas aku nyusu
aku lalu menjilat perut Ayu
sebentar sampai jilatanku
mengenai bulu
tempiknya.Terasa geli saat
bulunya mengenai
hidungku. Aku lalu menjilati
lipatan membelah merah
ditempik Ayu.
“Mmhhh.. sshh.. aaahhh..
maasshh geli” rintihan Ayu
menggemaskan. Saat aku
menjilati sambil terkadang
menyedot nyedotnya.
Basah sekali ditempiknya.
Aku lalu menyelusupkan
lidahku ditempik sempit Ayu
lalu menjilatinya dengan
cara mengeluar
masukannya.
“Aahhh.. maasshh geeliii”
rintihanya saat kujilati.
Setelah aku puas menjilati
tempik Ayu lalu aku
berlutut didepanya.
“Yang emutin dong iniku”
kataku sambil memegangi
kontolku.
“Emoh ah geli aku”
katanya sambil begidik geli.
“Nggak apa apa sayang,
ayo dong” aku sedikit
memaksa sambil
mendorong pinggangku
maju dan mendekatkan
kepala Ayu
keselakanganku. Ayu lalu
mulai menjilati helm
kontolku. Geli bercampur
enak mulai kurasakan.
Lama lama Ayu mulai
memasukkan kontolku
kedalam mulutnya. Mulanya
kena giginya. Sakit tapi
enak menggelikan.
“Ahh yang jangan kenain
gigi” kataku sambil
memegang kepala Ayu. Ayu
terus saja melumat lumat
kontolku sambil sesekali
melirik kearahku yang
merem melek keenakan.
“Enak yah say” katanya
sambil tertawa kecil.
“He eh terusin dong” aku
meminta kembali lalu Ayu
ngemut kontolku lagi. Kali
ini aku memaju mundurkan
pinggangku seperti
menyetubuhi mulut Ayuku.
Sensasinya antara enak
dan sakit karena kena
giginya tapi malah
membuatku merasa nikmat.
Setelah puas dikemutin Ayu
lalu aku melepaskan
kontolku dari mulut Ayu.
“Yang dimulai aja yuk, aku
sudah nggak tahan nih
yang” kataku lalu mencium
bibir merahnya. Dia
membalas kecupanku lalu
menjawab.
“Iya, Ayu juga kok sayang.
Aku sudah penasaran tapi
pelan pelan yah yang”
katanya manja.
“Iya deh sayang” jawabku
lalu aku memposisikan diri
diatas tubuhnya lalu
mengepaskan kontolku
dilubang tempik Ayu.
Setelah pas dilubangnya
lalu aku coba mendorong
pelan pelan.
“Uhkhh…” ternyata susah
juga maklum kontolku
memang gede(18cm dengan
diameter 5 cm). Setelah tiga
kali mencoba dorong
akhirnya kepala kontolku
masuk juga. Walau baru
kepala kontolku Ayu
kelihatan meringis
menahan sakit sepertinya.
Aku lalu mencoba
mendorong pelan sekali
takut menyakiti Ayu.
“Sleeph…” pelan pelan
kontolku masuk tapi
setelah 1/3 nya kontolku
terhalang selaput tipis
sekali seperti mencegah
kontolku masuk lagi.
“Yang apaan nih kok
nggak bisa masuk lagi?”
tanyaku penasaran.
“Nggak tau lah mas”
jawab Ayu sambil menggigit
bibir menahan perih lalu
aku menghentakan
pinggangku keras keras
kedalam tempik Ayu.
“Aaahhhkkkhhhh…”
teriaknya kesakitan saat
semua kontolku masuk
kedalam tempiknya. Saat
kontolku masuk semua
seperti ada sesuatu yang
robek tadi.
“Aduh mas tahan
sebentar” kata Ayu sambil
memegangi pinggangku
erat.
“Tahan yah sayang, kata
orang bila pertama kali
akan sakit gini” kataku
tetap menindihnya.
Rasanya sempit, enak,
peret dan juga seperti
diremas remas pelan pelan
oleh dinding hangat dan
lunak. Pokoknya enaaakk
sekali. Setelah Ayu agak
enakan nggak merintih lagi
aku mulai mencoba
menggoyangkan
pinggangku naik turun
walau masih pelan sekali
karena peretnya tempik
Ayu.
“Sleeephh.. bleess.. slleep..
blleess.. sleep” pelan
pelan kontolku keluar
masuk pelan pelan
sedangkan Ayu menggigit
bibir bawahnya menahan
perih.
“Mmhhh maasshhh
sakiithh” katanya pelan
sekali sambil merintih
rintih.
“Iyahh.. sayanghhh.. tahan
yah nanti juga ilang”
kataku diselingi desahan
nikmat dan linu
dikontolku.Rasanya seperti
diremes keras keras.
Setelah agak lama menaik
turunkan kontolku, tempik
Ayu sudah agak lancar.
Ayupun sudah nggak
merintih kesakitan lagi
bahkan rintihan sakitnya
berubah menjadi desahan
keenakan.
“Maasshh.. aahhh.. oohh..
sshhh.. aahhhh.. iaahhh”
desahannya sambil
penggangnya dinaikkan
saat kontolku keluar
tinggal helemnya saja lalu
kaki indahnya menjepit
pinggangku erat erat.
“Aaahhh… sshh… aaahh…
sshhh… aaahkhhh mass In
enaakkhh sekarang
cepetin dong kocokanya
Ayu geli nih.. aahhh..
aaahhh.. aaa” katanya
diantara desah sungguh
menggoda.
“Iyah sayang akuu
jugaaa.. aaahhh.. oohh..
mmhhh” desahanku juga
geli geli nikmat dikontolku.
Tiba tiba…
“Masshhh In.. Ayyuu
aahkk.. ohhhkkhh”
desahanya
“Ayu knapa
sayanghh…”jawabku.
“Aaahh… oohhh Ayu mau
pipis… iaahhhh” lalu
sseerrrr.. serrr… serrr.
Ada cairan hangat dan
kental mengenai helemku.
Oh rupanya Ayu keluar.
“Aahhkhh… oohhh tahan
masshh bentaaarrr…
aaaaaa…” teriaknya saat
aku tetap menaik turunkan
pinggangku saat Ayu
keluar. Rupanya geli
banget. Lalu aku berhenti
sejenak menunggu Ayu
yang kepayahan karena
pejuhnya keluar tadi tanpa
mencabutnya.
“Enak nggak sayang”
tanyaku sambil membelai
belai rambut panjangnya.
“Ehmm nggak tau lah”
jawabnya malu malu. Kaki
Ayu tetap menjepit
pinggangku malah semakin
erat. Setelah agak lama
kami istirahat sambil saling
berciuman memainkan
lidah,aku mulai
menggoyangkan
pinggangku naik turun lagi.
Kembali Ayu mendesah
desah keenakan.
“Oohh… aahhh… maass In
teruusshhh iyaahhh gitu
maasshhh jangan berenti”
desahannya keenakan
sementara itu aku
mendengar ada dua suara
orang seperti habis berlari
jauh lalu aku menoleh
kesamping kanan.
Disamping kananku ada
dua orang yang sedang
mengawasi kegiatan kami.
Ternyata Fandi dan Fitri
berdiri berdampingan
sambil melihat kami. Fitri
menyandarkan kepalanya
didada Fandi sedangkan
tangan Fandi merangkul
bahu Fitri.
“Napa brenti sih mas”
kata Ayu nggak sabaran.
“Itu ada Fandi dan Fitri”
kataku
“Eh kalian dah enakan
belum” tanya Ayu kepada
mereka tanpa malu malu
lagi disaat sedang aku
setubuhi.
“Iyah enak kok” jawab
Fandi
“He-eh” sahut Fitri
“Ya sudah tunggu kami
yah” sambung Ayu lagi
“Yuk mas lanjuti Ayu belum
puas nih” Ajaknya
kepadaku lalu aku kembali
menaik turunkan
pinggangku.
“Aahhh… oohhh…
eennaaakkhhh… maasshhh
In terusin kenthu Ayu
sampai puas” desahan Ayu
dibesar besarkan karena
ada Fandi dan Fitri. Aku
tidak peduli karena aku
merasa ada yang mau
keluar dikontolku.
“Yaanghhh aku mau keluar
nih” kataku lalu aku
menggenjot tempik Ayu
semakin keras.
“Iya… sama sama masshh…
aaahhhh…” jawabnya
disertai desahan karena
Ayu juga mau sampai.
Slepph… sleephh… sleepp,
kontolku semakin cepat
keluar masuk ditempik Ayu
karena sama sama merasa
nggak mau berenti.
Sreett… sreett…
ssrreeeettt… pejuhku
keluar didalam tempik Ayu
sebanyak empat kali. Tak
lama kemudian disusul Ayu
yang memeluk tubuhku
erat erat disusul helemku
seperti disiram cairan
lengket dan hangat.
Setelah agak mereda
orgasme kami aku
langsung ambruk
disamping Ayu sambil
terengah engah. Sedang
Ayu terbaring lemas sambil
tersenyum puas.
“Enak yah tadi mainnya?”
tanya Fitri sambil duduk
disamping Ayu.
“He-eh… nikmat banget
sampai kepayahan” kata
Ayu.
Kami berempat lalu keluar
dari kamar dan berbaring
diruang makan sambil
telanjang bulat.Kami
sengaja bertelanjang
karena kami merasa sudah
nggak ada jarak lagi
diantara kami berempat.
“Kamu bikin aku kewalahan
juga yah dik” kata Ayu
sambil membelai belai
kontolku.
“Iya nih bikin orang
dewasa nggak nahan aja”
sahut Fitri sambil meremas
punya Fandi dengan
gemes.
Aku hanya meringis saja
kegelian sambil memeluk
kepala Ayu sedangkan
Fandi tertawa
pelan.Setelah kejadian itu
kami sering melakukannya
dikamarku,kamar Fandi
atau juga bila hanya kami
berdua sering melakukan
dikamarku karena rumahku
kalau malam sepi. Setelah
empat bulan Fitri hamil
karena Fandi sering
mengeluarkannya didalam
dan aku sering pakai
kondom. Sedangkan Mala
lebih sering aku kerjain
sampai Mala keluar atau
aku suruh ngemut kontolku
bila rumah Ayu sepi atau
bila Mala sedang sendirian
dirumah.

.MantaP.

Tidak ada komentar: