Selasa, November 22

- pemerkosaan mantan guru SD -

cerita sex © -copy-
Dulu
Cerita panas – namaku
Diki, aku saat ini
berumur 20 tahun, aku
sekarang masih kuliyah
disalah satu universitas
ternama di Malang.
Waktu aku masih duduk
dibangku SD aku pernah
mempunyai seorang
guru wanita yang
membuatku selalu
membayangkannya tiap
malam. Dia bernama Bu
Diana, dia sudah
mempunyai suami
bernama Pak Lukman
yang juga seorang Guru.
Dia adalah orang di
cerita dewasa ini.
Bu Diana dikenal oleh
semua murid sebagai
guru yang otoriter,
begitu banyak murid
murid yang takut bila
dia yang mengajar. Tapi
dimataku dia adalah
wanita yang perfect.
Saat ini Bu Dianaadalah
seorang wanita yang
berumur 31 tahun yang
anggun, dia cantik,
kulitnya putih,
hidungnya mancung,
bibirnya merah delima,
rambutnya sebahu,
postur tubuhnya tinggi,
body tubuhnya lumayan
dan masih singset
daripada wanita 31
tahun lainnya. Sewaktu
aku masih duduk
dibangku SD, tak
sengaja sering terlihat
BH yang dipakai Bu
Diana waktu dia sedang
menulis di papan tulis
ataupun waktu dia
sedang duduk. Hal – hal
itu yang membuatku
terbayang – baying
setiap saat setiap
waktu. Bisa dibilang
masa puberku waktu
itu terjDiki karena sering
membayangkan aku
bercinta dengan Bu
Diana. Dasar anak –
anak pikirku.
Setiap pulang dari
malang aku selalu lewat
depan rumahnya,
kulihat rumahnya selalu
sepi. Mungkin setiap aku
lewat dia tak sedang
berada diRumah. Singkat
cerita Waktu itu aku
tiba dirumah pukul 12
malam. Aku sejenak
duduk diruang tamu
kulihat dimeja ada
sebuah undangan reuni
dari sekolah SD ku dulu.
Besoknya aku datang
ke tempat reuni aku
bertemu dengan banyak
teman – teman SD
disitu. Kulihat Bu Diana
juga hadir dalan acara
tersebut. Ku lihat dia
masih tetap cantik
seperti dulu. Dalam
acara tersebut panitia
reuni mengadakan tour
ke Bali dalam rangka
ulang tahun berdirinya
sekolah. Kebetulan 1
minggu aku libur kuliyah
dan aku memutuskan
untuk ikut dalam tour
tersebut. Pukul 4 sore
acaranya selesai. Aku
segera menghampiri Bu
Diana. Ku jabat dan
kucium tangannya
seraya memberi hormat
padanya. Hanya
beberapa menit kami
ngobrol. Kulihat yang lain
sudah pada pulang. “Bu
nunggu siapa? Kok
belum pulang? Nunggu
jemputan yah??”
tanyaku sambil
tersenyum kecil. “iyah..
ibu nunggu jemputan
anak ibu…” jawabnya
sambil membalas
senyumku “loh memang
suami Bu Diana kemana
kok anak ibu yang
jemput???” tanyaku lagi.
“suami ibu lagi melayat
ke rumah temanya
kedua anak ibu dirumah
tapi anak ibu yang
sebaya dengan kamu
kuliyah diSurabaya dan
tadinya dia mau pulang
dan sekalian jemput ibu
gitu” “oh anak ibu
kuliyah diSurabaya
ngekost yah
bu???”kemudian hp di
tasnya Bu Diana
berbunyi dan akhirnya
dia mengangkatnya.
Beberapa detik
pembicaraan ku dengan
dia terpotong dengan
suara hp di tasnya. “oh
anak ibu kos disana dia
Cuma pulang 1 minggu 1
kali. Tapi kali ini dia gak
bissa pulang karena
banyak tugas di
kampus….barusan dia
nelpon ibu” dalam hati
ku berkata ini
kesempatan untukku
untuk bissa
menawarkan sesuatu
pada dia. “maaf bu
Diana, kalau saya
diperbolehkan biarkan
saya saja yang
nganterin ibu pulang…
gimana bu???”
“eeehhhmmm..gimana
yah Di…eehhmmm…
yauda deh ibu mau”
Setelah sampai didepan
rumahnya aku memintai
dia nomor HP. Kemudian
waktu terus berlalu. 2
hari berikutnya aku
berangkat ke Bali
bareng teman teman
alumni yang ikut. Kulihat
pula ternyata Bu Diana
ikut dalam tour ini. Aku
segera berpindah duduk
disamping Bu Diana. “Bu
suami dan anaknya kok
gak diajak…” “suami ibu
dan anak anak ibu pada
gak mau ibu ajak… gak
tau ni padahal kan
gratis” waktu terus
berlalu kami ngobrol
cukup lama sampai
tertidur dalam bus. Ingin
sekali kudekap tubuh
mulus nya itu tapi
untung aku masih bissa
mengendalikan diri
karena banyak orang
didalam bus itu. Waktu
terus berjalan, akhirnya
pukul 5 pagi aku dan
rombongan sekolah tiba
di pantai sanur untuk
melihat sunrise. Pukul
10 pagi aku dan
rombongan tiba diHotel.
Kebetulan aku dan
rombongan menginap
diHotel yang mewah
dan berkelas tak heran
kalau banyak orang
kaya disitu. Aku segera
masuk kamar dan
melepas kepenatan
dengan mandi dikolam
renang. Saat mandi
dikolam renang tak
sengaja kulihat Bu Diana
hanya mengenakan BH
G- string berwarna
hitam. Karena kebetulan
kamarku dengan kamar
BuDiana berdekatan
hanya saja kamar Bu
Diana berada di lantai
atas dan kebetulan juga
Bu Diana waktu ganti
baju lupa menutup
jendela dan akhirnya
terlihat dari bawah.
‘wwooow nafsu birahi
langsung memuncak.,
pemandangan seperti
itu membuat penisku
yang tadi tidur menjDiki
bangun dank eras dan
amat keras. Dalam hati
aku berkata “nanti
malam aku harus bissa
masuk kekamar
buDiana”
Malam pun tiba. Pukul 8
malam aku mengetuk
pintu kamar Bu Diana.
Kuketuk beberapa kali
tapi gak ada yang
membuka. Kemudian
aku hendak balik
kekamarku, dan baru
dua langka Bu Diana
memanggilku. “Ada apa
Di??? “ kulihat Bu Diana
mengenakan baju tidur
dan kulihat pula
rambutnya basah.
Ternyata dia habis
mandi. “saya mau
ngobrol sesuatu pada
ibu gak papa kan kalau
saya masuk, maaf bu
kalau saya menggangu
istarahat ibu” “ohhh… ya
uda masuk ajah”
langsung aku mengunci
pintunya tanpa
sepengatahuan Bu
Diana. setelah didalam
kamar aku ngobrol
beberapa kata dengan
dia. Kemudian aku bilang
pada Bu Diana kalau aku
suka kepadanya dan
sangat mengaguminya.
“Bu aku sangat ingin
sekali memiliki kamu bu,
tapi ibu sudah bersuami
dan ibu sudah punya
anak, kalau boleh
memilih takdir aku ingin
jDiki suamimu Bu”
langsung seketika Bu
Diana kaget dan marah
dengan pengakuanku
taDi. “Di…kamu gak
boleh sepeti ini pada
Ibu…bagaimanapun juga
Ibu ini tetap Mantan
Gurumu dan harus kau
hormati dan jangan
mengada ngada
tentang kata katamu
taDi”
Aku segera mendekati
tubuh Bu Diana. Terasa
sudah keras penisku
tertahan oleh CD yang
kukenakan saat
mendekati tubuhnya.
Langsung dengan
cekatan kucium pipinya
yang sebelah kiri.
“Astagfirullah Di…
jangan…Di…” saat Bu
Diana melontarkan kata
kata itu dengan nada
marah dan kesal tanpa
panjang lebar langsung
masih dalam posisi
berDiri aku memeluk
tubuhnya bu Diana
dengan erat, segera
kuciumi pipinya dan
bibirnya.
“Di jangan Di….ibu mohon
jangan” bu Diana hanya
marah tapi Dia tidak
berontak seperti
adegan adegan
perkosaan lain. Dia
hanya melarangku
dengan kata – kata nya
yang bernada marah
tapi Dia tak melawan
bahkan tangannya Diam
tak berusaha
mendorong tubuhku.
Setelah beberapa kali
kuciumi pipi nya baik
sebelah kanan maupun
kiri aku beralih ke
lehernya yang putih dan
mulus. Kuciumi dengan
lahap lehernya, bahkan
waktu itu aku mirip
seperti orang
kesetanan yang bringas.
Dengan cepat kuciumi
setiap lekuk leher bu
Diana dengan bringas.
“stop..hentikan ini Di…
kamu jangan kurang
ajar sama Ibu..aaaahhh…
aaaahhh…hentikan
Di….aaaahhh” kudengar
nada kata katanya yang
taDi seperti orang
marah ternyata
sekarang berubah
menjDiki lirih dan Diiringi
dengan desahan
desahannya yang
membuatku semakin
bringas dan liar
menciumi lehernya.
Aroma wangi tubuhnya
membuat penisku
seperti ingin keluar
merobek CD. Sambil
menciumi leher dan
bibirnya Segera aku
melepas baju ku seDikit
demi seDikit hingga
kuhanya mengenakan
CD Kulihat Bu Diana
memejamkan mata
sambil mendesah dan
melarangku melakukan
itu. “Di…
jangan….Di….aaaaahhhhh….ini
perbuatan dosa
Di….aaaahhhh….sekali
lagi…ibu mohon………
aaaaaaahhhhhhh”
Setelah puas menciumi
lehernya aku langsung
beralih menciumi bagian
pundaknya sambil
mencoba melepaskan
baju tidur yang Dia
pakai. “dasar….bajingan
kamu…Di….hentikan…ibu
mohon….aaaaaaaaahhhhh…..Ibu
gak mau Di….ini dosa….
….aaaaahhhhh….” Dia
terus mendesah sambil
memejamkan mata.
Tak lama kemuDian
Baju tidurnya terjatuh
Dilantai, kulihat Dia
memakai BH G-string
merah, kulihat BH G
string yang Dia pakai
seperti terlalu ketat dan
kekecilan sehingga
Payudaranya Dibagian
atas seperi mau
menjumbul keluar.
segera kusosor dengan
lahap pundak dan
dadanya yang terlihat
mulus. Ditengah aksiku
menciumi dadanya aku
berkata pada bu Diana
“Bu aku ingin sekali ibu
orang yang pertama kali
mendapatkan perjakaku
ini, cccccpppppccckkk…..
jDiki aku mohon…
mmmmuuuuaaaachhhh…
mmmmhhhhcccchhh…..
izinkan aku menjamah
tubuh ibu yang mulus
ini… karena sejak SD aku
menantikan
kesempatan seperti ini
dengan kamu Bu”
langsung kuteruskan
ciumanku ke pundak
dan dadanya yang
mulus. “tapi kamu salah
Di…ibu ini hanya wanita
tua berumur 31 tahun…
aaaaahhhh….tak
pantas…kau perlakukan
ibu sperti ini….
….aaaaahhhhh…. ibu tak
ada bedanya dengan ibu
kamu senDiri….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….hentikan
hentikan Di….kamu
memang biadab….
….aaaaahhhhh….dasar
terkutuk
kamu….aaaaahhhhh….”
setelah puas
kumenciumi dadanya
kuciumi Payudaranya
yang masih terbungkus
BH G-String berwarna
merah. Saat bibirku
menyentuh tali BH nya.
Aku benar benar seperti
orang kesetanan dan
bringas, kulahap dengan
cepat hingga BH nya
yang Dia pakai basah
karena air liurku.
KemuDian sambil terus
menciumi payudaranya
yang terbungkus BH aku
mencoba membuka
kancing BH nya yang
berada Dibelakang
punggungnya. Akhirnya
tanganku berhasil
meraih kancing BH nya.
Segera kutarik dengan
cepat terlepaslah BH
yang Dia pakai dan
terjatuh DiLantai. Aku
sangat kaget melihat
ukuran payudaranya
saat BH nya ku buka
ternyata sangat
montok dan besar,
padahal dulu aku
mengira payudaranya
ukuranya kecil serta
biasa saja, tapi setelah
terpampang Didepanku
langsung dengan
bringas,liar,lahap,
bahkan seperti orang
kesetanan aku lagsung
menciumi kedua
payudaranya yang
montok itu baik kanan
ataupun kiri, seperti
orang yang tak sabaran
dan tergesa gesa gaya
ciumanku terhadap
payudaranya itu.
“….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh…. biadab
kamu ….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
jangan….aaaaahhhhh….jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn
Di” desahannya yang
lirih sambil menegelus
elus dan memegangi
kepalaku. Sangat lama
sekali aku menciumi
kedua payudaranya.
Tak henti hentinya
kuciumi berulang ulang
payudaranya.
“mmmccchhhhh…
mmmmmcccchhhh,…..”
terasa nikmat sekali
terasa seperti Dipuncak
kenikmatan saat
kuberulang ulang
kumenciumi kedua
payudaranya. Setelah
berulang kali kuciumi
kumenghisap
payudaranya yang
sebelah kanan secara
bergantian baek kiri
maupun kanan”
beberapa menit
lamanya aku gak tahu
yang kurasa kulakukan
ciuman Dipayudaranya
itu sangat lama dari
pada yang ciumanku
Dibagian tubuhnya yang
lain. Sambil terus
menciumi dan
menghisap payudaranya
yang montok aku
mendorong tubuh Bu
Diana ke ranjang besar
dan empuk itu. Bu Diana
dan tubuhku terbaring
Di atas ranjang dengan
posisi tubuhku Diatas
tubuh Bu Diana.
“….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh…. biadab
kamu ….aaaaahhhhh….
….bangsat kamu
aaaaahhhhh
jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn
Di”
setelah cukup lama ku
menciumi dan
menghisap kedua
payudaranya aku beralih
ke perutnya. Kuciumi
perut dan pusarnya
sampai menuju
vaginanya yang masih
terbungkus oleh CD G-
String Hitam. Kurasakan
saat bibirku menyentuh
vaginanya yang
ternyata sudah basah
sekali. Langsung sambil
menciumi
selakangannya yang
wangi kumelorotkan CD
G-string hitam yang Dia
pakai hingga terlepas
dan terjatuh ke lantai.
Kusosor dengan lahap
vaginanya.
“….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh…. biadab
kamu ….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
jangan….aaaaahhhhh….jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn
lakukan, stop ibu gak
mau berbuat
dosa….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh….” tak
lama kemuDian Bu Diana
tak melarangku tapi Dia
hanya mendesah
berulang kali
“….aaaaahhhhh….
….aaaaahhhhh…
setelah kumenciumi
seluruh permukaan
vaginanya ku beralih
kebawa terus dan terus
hingga jari kakinya.
Sambil melepas CD yang
kukenakan aku
menciumi betis dan
kakinya. Setelah kuciumi
kaki dan jarinya aku naik
keatas tubuhnya lagi.
KutinDih tubuh Bu Diana
sambil menancapkan
penisku ke liang
vaginanya. Kulihat Bu
Diana pasrah sambil
memejamkan mata.
Tak lama kemuDian
penisku terbenam tepat
DiVaginanya Bu Diana
yang dari tadi sudah
basah sekali. Kugenjot
tubuhku berulang kali.
“….aaaaahhhhh….
….oooohhhhh….
….aaaaahhhhh…….
Dia Benar benar
Dipuncak kenikmatan
walau berawal dari
pemaksaan aku benar
benar manusia paling
bahagia Didunia waktu
itu. Setelah berulang kali
ku menggenjot
tubuhku, tak lamma
kemuDian kumerasakan
ada yang menyembur
deras dari penisku
menuju liang vaginanya
setelah air mani itu
keluar dan menuju liang
vaginannya Bu Diana,
aku menggenjot
tubuhku lagi berulang
kali dengan ritme yang
pelan. Hingga air mani
itu keluar berulang kali.
Setelah beberapa saat
kemuDian aku merasa
lelah sekali setelah
berulang kali melakukan
genjotan.
Kulihat pula dari
wajahnya Bu Diana
kelelahan. Kulihat Dia
memejamkan matanya
dan menoleh kea rah kiri
dan tak berani
memandang wajahku.
Segera kutarik penisku
dari vaginanya dan
kuberbaring
Disampingnya sambil
menciumi payudaranya.
Ditengah ciumanku aku
minta maaf pada Bu
Diana ”Bu maafin aku…
aku sudah berbuat dosa
pada ibu…sekali lagi
maaf” kemuDian aku
mengambil selimut dan
aku berbaring Disamping
Bu Diana sambil
memeluk tubuhnya
yang mulus,
kumenyelimuti tubuh
kami berdua dengan
selimut yang tebal.
Karena udaranya sangat
Dingin. Kami berdua tidur
bersama hingga pagi
. . .SekiaN. . .

Tidak ada komentar: